Setelah 2 tahun lamanya kejadian yang memilikan bagi warga Yogyakarta terutama yang berdomisili di Kaliurang yaitu meletusnya Merapi yang memakan banyak korban, tidak hanya manusia, tapi juga hewan, tumbuhan, dan rumah-rumah warga yang mulai hancur. Semua terjadi begitu tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan dan semua langsung lenyap hanya sekejap mata.
Kini semua telah kembali, walaupun tidak 100%, namun tumbuhan mulai tumbuh dan menghiasi jalanan Kaliurang. Jalanan yang ditutupi abu merapi atau yang disebut Wedus Gembel kini sudah hilang yang ada adalah padang rumput sejauh mata memandang.
Kaliurang memang tidak seperti dulu lagi namun, pesona yang ditawarkan jauh lebih baik dan menarik yang sayang untuk dilewatkan. Kenangan demi kenangan tentang merapi masih berbekas disana. Tidak hanya dari masyarakatnya tapi rumah-rumah yang telah hancur menjadi saksi akan sejarah yang terjadi.
Berwisata ke kaliurang mungkin bukan yang pertama bagiku namun, wisata kali ini yang pertama setelah kejadian meletusnya merapi. Bisa berwisata kembali kesana karena memang orang tua datang ke Jogja, maklumlah say pada saat itu telah menyelesaikan kuliah dan untuk merayakannya saya dan keluarga pergi ke kaliurang.
Tempat yang pertama kami kunjungi adalah tempat diamana ada Taman Nasional Gunung Merapi yang dihuni oleh kera-kera liar tapi ramah. Dulunya memang ada terdapat air terjun disana namun kini air terjunnya telah kering sehingga kami tidak bisa melihat air terjun lagi, namun kekecewaan itu terbalaskan oleh penghuni taman yang ramah pada kami. Aneh tapi ini sangat seru, mungkin ini adalah pengalaman pertama bagiku dan juga Ibuku yang memberi makan kera tapi bukan pisang atau kacang melainkan snack kentang goremg hehehee.. aneh memang tapi para kera itu malah menjadi berebutan untuk memakannya bahkan ada yang membawa kabur snacknya dan tak mau berbagi dengan yang lain hehehehehee... "^_^"
Ibuku yang lagi ngasih makanan snack buat penghuni Taman Merapi |
kera yang bawa laari snack |
Setelah puas berrmain di situ kamipun beranjak keluar menuju Merapi. jika ingin pergi ke Merapi temapat dimana aliran Lahar datang maka anda harus meregok kocek Rp 200.000,- itu maksimal untuk 5 orang penumpang dengan menaiki mobil JIB dan sudah dengan pemandu. Kamu tidak akan menyesala mengeluarkan uang sebesar itu karena pemandangan yang ditawarkan sangatlah indah dan juga jalan menuju Merapi menjadi mengasyikkan karena penuh tantangan. Sungguh tidak nyesal deh kalu kesana. Walaupun jalannya terjal tapi itu merupakan pemicu adrenalin kita dan juga menambah pengalaman dalan berwisata.
Tempat yang ditawarkan adalah Batu Alien, Sungai yang di Aliri Lahar Dingin, Museum Merapi, dan masih banyak lagi.. soalnya saya lupa nama-namanya jadi silahkan liat foto-fotonya saja ya teman ^_^". Oh ya.. untuk Museum merapinya merupakan rumah dari salah satu warga yang dirapikan kemudian di dalamnya terjdapat tulang belulang sapi, Motor yang rusak akibat Wedus gembel, dan bahkan ada Jam dimana dapat dilihat waktu kejadian Erupsi merapi yaitu pukul 12:05. Wah..... mengagumkankan teman... Jadi ayo tunggu apa lagi.. jika kamu sedang di Jogja silahkan berwisata ke Kaliurang aja.
Gait (baju hitam) menjelaskan kejadian pada ibu dan adikku |
Batu Alien |
Rumah Museum Merapi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar